Keduanya tewas seketika dengan luka di bagian kepala dan perut setelah Honda Supra B6978UCR mereka tumpangi ditabrak bus Patas itu.
Dua anaknya yang ikut berboncengan, Naila dan Moza, hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit Pelni, karena mengalami luka patah di bagian tangan serta kaki.
Kepala Unit Laka Lantas Polres Jakarta Barat, AKP Rahmat Dahlizar, mengatakan peristiwa nahas itu berlangsung sekitar pukul 08.15 WIB. Saat itu Nur Rofik beserta keluarga hendak pulang ke rumah saudaranya di kawasan Palmerah Barat, Jakarta Barat, usai berlibur di Monas.
Namun, ketika melintas di perempatan lampu merah Slipi, sepeda motor yang mereka tumpangi ditabrak bus Patas 02 dari arah Cawang dengan kecepatan tinggi.
Keluarga asal Tegal ini langsung terpental ke aspal. Apesnya, tubuh Nur Rofik dan Nur Fatika, masuk ke kolong bus. Pasangan suami istri tersebut seketika menemui ajal setelah tubuhnya digilas roda bus.
Kejadian ini menarik perhatian warga sekitar. Mereka kemudian berbondong-bondong berupaya menyelamatkan korban. "Kedua anaknya masih di rawat di rumah sakit Pelni. Sedangkan jenazah orangtuanya sudah dibawa ke RSCM," ujar Rahmat.
Sementara, sopir bus Mayasari berhasil melarikan diri. Hingga kini, polisi masih terus memburu keberadaanya.
Petugas Polsek Metro Palmerah, Brigadir Winarta, menuturkan, Nur Rofik bersama keluarganya baru datang dari Tegal. Selama berlibur di Jakarta, mereka tinggal di rumah saudaranya Soleh, di kawasan Palmerah Barat.
"Tadi Pak Soleh sudah melaporkan kejadiannya pada kami. Rencananya, korban akan disemayamkan di rumah Soleh sebelum di bawa ke Tegal," ujar Brigadir Winarta.